Buku ini mengulas secara mendalam dinamika konflik Israel–Palestina serta efektivitas peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menjaga perdamaian dan menegakkan keadilan internasional. Berangkat dari perspektif realisme struktural, liberalisme, dan hak asasi manusia transformatif, penulis memetakan bagaimana dimensi politik, ideologi, dan kemanusiaan saling berkelindan dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade. PBB digambarkan sebagai arena diplomasi global yang mampu menetapkan norma dan resolusi, namun kerap gagal menegakkannya akibat kepentingan geopolitik dan penggunaan hak veto negara-negara besar.Buku ini menyoroti ketegangan antara idealisme hukum internasional dan realitas kekuasaan global, sekaligus menegaskan perlunya pendekatan HAM transformatif untuk mengatasi ketimpangan struktural dan penderitaan kemanusiaan di wilayah konflik. Di sisi lain, penulis menawarkan gagasan tata kelola perdamaian alternatif yang berorientasi pada reformasi kelembagaan PBB dan penguatan diplomasi berbasis keadilan sosial.Dengan analisis teoritis yang kuat dan refleksi moral yang mendalam, karya ini tidak hanya mengulas kegagalan institusional, tetapi juga membuka ruang harapan akan perdamaian yang berkelanjutan melalui solidaritas global dan komitmen terhadap martabat manusia.